Showing posts with label zen. Show all posts
Showing posts with label zen. Show all posts

Monday, April 04, 2016

hasi #1

hasi...
lupakan aku sejenak dalam hidupmu
lalu pergilah ke waktu yang lalu
sebelum sapaku kau jawab:
'...tidak tahu...buku itu bukan punyaku!'
masih ingatkah kamu?

hasi...
lalu bayangkan ketika
pagimu masih tak berbeban
siangmu sering tak berkesan
dan ketika
sore dan malam-mu
adalah
keceriaan
dan
(tentu saja) kesendirian


hasi
lalu jawablah aku
begitu hebatkah cinta itu?
bisa menembus ruang dan waktu?
begitu saja mengharu biru?
lalu
menelan tidur nyenyakmu
lalu
mengoyak ketakutanmu
lalu...
menyelimutimu
dengan
rasa
pasrah 
atas
kesadaran
bahwa
semua hal
harus
dipertanyakan
kerna
kamu 
tak lagi
percaya
pada
.....
.....
.....
kebetulan...

(4 april 2016 - 18.22wib@polty)




Thursday, September 17, 2015

sesorean ini

teringat b bercengkerama dengan jemima
di pojok kampung saling memainkan boneka botol plastik mereka
bercanda tertawa menoleh padaku
membicarakan aku rupanya

sesorean ini
teringat jemima perform dengan bonekanya
kalangan bundar besar di tatap para afrikan
saudara kakek nenek om tante dan para tetangga
teringat butir mengalir airmata b menikmati keberhasilannya
sambil memeluk pinggangku
life is good keluar dari bibir pecahnya
entah gumam entah tanya
tapi aku bisa merasakan kegembiraannya

sesorean ini
aku bertanya tanya
sudah sampaikan putaran itu kembali
seperti dulu jaman sekarang
tapi pasti berakhir seperti itu?
dan kalau kamu baca ini
dan kalau kamu mencoba mengerti
dan kalau kamu menopang dagumu
lalu seakan tidak peduli
berarti
dermolen
itu
berputar
lagi

(mejaputihpanjang, 17.28 wib kamis 17 september 2015)

Sunday, March 13, 2011

soliloquy

your glass is empty don't ever raise your hand
our night has grinned swalowing the band
our heart has dimmed lingering the fun
and the lost loneliness slowly raise their plan
darker than whatever other being had done

soliloquy. . . . . somebody has sang that bloody song
soliloquy . . . . . damn she's 'bout right on the flying gong
soliloquy . . . . . ruining the tunes make my rhyme wrong

your eyes is sleepy don't invite the devil to come
doesn't make you right and the feel will growing tight
the jack o lantern jump to the ceiling of rum
and the loophole fill your deepest warm

soliloquy . . . . . how can it be done?
soliloquy . . . . . nude is gone to where it was banned
soliloquy . . . . . how come it was so much fun?

doesn't make it wrong doesn't make you right
different darkness different slang another grayscale
who does it doesn't make different at all
and the universe run toward the semantic gang

soliloquy. . . . . run bonny run catch the stick hit the gong
soliloquy . . . . . rumbling hobo digging the fun burning the sun
soliloquy . . . . . harmonica start to play, the band stunned and sway

dove tail is bidding your everlasting love
proven that none of us is using it right
and then we were suddenly wounded
how come those fairy teeth suddenly bite?

soliloquy. . . . . don't sing me that serendipity song again
soliloquy . . . . . my fortune is only an inch left lighted candle
soliloquy . . . . . mr. burgeouis is waiting a wit to end
soliloquy . . . . . catatonic lady standing in the rain
soliloquy . . . . . schizophrenic start questioning the pain
soliloquy . . . . . . . . . . . .
soliloquy . . . . . . . . . . . .
soliloquy . . . . . . . . . . . .

(listening to a song that never been composed, from the band that never been existed - during perjalanan ke barat . . . 4 - 12 march 2011)

Monday, February 22, 2010

southern wisdom

iya
aku ingat itu
malam terakhir bersamamu
menjelang pagi
kamu tunjuk salib selatan
berpendar ke arah kita
lalu
ada wisdom dibalik itu
bisikmu
iya
jawabku
sambil menyerut kayu
melempar ke unggun
berharap api besar lagi
masih dini pagi
masih dingin sekali

ada wisdom di balik southern cross
bisikmu lagi
tengadah ku lihat lagi bintang itu
lalu menoleh ke arahmu
antara heran dan ingin tahu
are you serious? tanyaku
lalu kubalik badan
menghadapmu
bertatapan kamu pejam mata
kamu cium aku
iya aku serius...
desahmu
tell me then kataku
later than katamu
sambil senyum kamu peluk aku
dan kita terbenam dalam malam yang kesiangan
dan kita tak pernah membicarakan
tentang wisdom itu
wisdom mu

tapi
kini aku tahu maksudmu
begitu saja tiba tiba
southern wisdom tegar dan diam
di depanku
dan pelahan ku toleh kanan
shoot..!
itukah maksudmu?

(otw to nowhere - teringat b, 20 februari 2010)

Tuesday, March 25, 2008

gerak dan waktu

pernah dibelai keasyikan?
pada nafsumu untuk mencoba membungkus
gerak dan waktu saat itu
yang bukan milikmu
bukan juga tentang kamu
juga tak bersentuhan denganmu
pernah bercanda dengan laku dan keabadian?
permainan momentum dan gelutan licin
menangkap gerak dan waktu?
jadi gambar jadi ingatan jadi cerita sepanjang jalan?
lalu kamu sadar bahwa semua itu adalah tolehan kebelakang
takkan
pernah
jadi
masa
depan?
pernah menyadari?
bahwa hidup tak selalu mampu menangkap
kilas lepas gerak dan waktu
dan kamu biarkan
laku meloncat
perahu lewat
ombak merapat
dan kamu sibuk dengan kamumu
yang tidak untuk
tidak juga tentang
apalagi bergesek dengan
mereka
tidak sadarkah kamu?
kadang asamu tak bisa jumbuh dengan gerak dan waktu?
bahkan bersirobokpun
tetap tak akan
memberimu
noktah digital
singelensreflek
piksel
hidupmu!

(tiebet-25maret08-parawaitertukangdonatfotokeliling
dankulikibor...bersatulah!)


Tuesday, March 11, 2008

the zen traveler

* ujunggenteng9maret08teringatclaspingwithonehand

Monday, July 18, 2005

menari/zen

para ibu,
jarit baru
kebaya norak
mainkan lendang
menari zen

air mata basahi pupur
jadi kelabu membentuk garis
berkelok di cekung mata
turun ke pipi
ke ujung bibir
tertarik di ujungnya
merana

para ibu
mengais pandang
penonton kosong
cuma ketela
pohon tercabut
telah diambil
semua umbinya

para ibu
tetap menari
lambaikan lendang
bentuk lingkaran
arah penonton
(cuma ketela, pohon tercabut
telah diambil semua umbinya)
gerak membungkuk
hormat takzim
dendangkan salam
begini bunyinya:

(aiya iya iyo
sirkus kampung
trubador jalan
selamat datang!
satu guru satu ilmu
tentu saja
jangan menganggu!
aiyo iyo iya
tuan puan handai tolan
tanah perdikan
mohon ijinkan
kami panggungkan
seni budaya kehidupan
tentang seri dan dukana
tentang kutuk dan serapah
tentang padi dan kumbang
dan pohon jamblang
dan getah dupa
dan zen)

lalu kaku tubuh mereka
gemuruh angin
sorakan maya
letupan dendam
tiba tiba tak berdaya
kerna para ibu sedang menari
menari zen

dan tak ada yang tak tahu
rasa nikmatnya
menari zen dengan sukma
tak ditonton tak apa apa
tak digubris sudah biasa
tak makan
entahlah
entah bisa
entah jalan pulang
tinggal surga

(tigaribu terbit tenggelam matahari,
para ibu masih menarikan zennya
tak juga
penonton
silih ganti
… tak ada!)

- kubikelku, 27 Mei, 12.38 WIB -

dan
para ibu terus menari
menembus malam menjelang pagi
lambaian lendang lembut melayang
menampar rindu, mengguyang kasih
merobek duka merunut nasib lalu meradang
bah!
melahap kupu terbang menelan sarang belalang
menggerit pokok kayu
meremuk tebing menggerus batu
menghisap kali menggulung tepian
menokok gunung mengerat langit
menggundu bintang
membelah sukma dan
jagad tunggang langgang
berlari tanpa arah rasa tak jenak
terus bertanya: kenapa ya? kenapa ya?

dan para ibu tetap menari
menarikan zen
mereka
sambil bersenandung
ditingkahi elahan napas dengusan lelah
sayup rintih menggendam gendang telinga

(semata wayang mengejar bayang
duh gusti pintaku pinta
sepanjang galah pintalan duka
jangan di-jenu dengan laku
muka murka membakar marah
apa yang tertinggal?
durjanakah? durjana?)

(duh biyung duh biyung
jenang putih glali abang
padhang ra dadi dolanan
kesengkang perih raga lan rasa
lakon lanang lakuning pamrih
laku tembih lakon tembih laku?)

dan
para ibu terus menari
tak rasa dapur tak asap lagi
cucian kering asahan kosong
rasanan unggas berdecak di bilik sepi
menghujat para lelaki pandangi ibu lagi menari
terus
menari
menarikan
zen

(kubikelku, 10 juni 2002, 16.41 wib)
 
 free web counter Counter Powered by  RedCounter