Monday, March 03, 2008

han/learned helplessness

pernah dengar tentang itu?
ketidakberdayaan yang pelan dan sopan menggerogoti asamu?
yang tanpa kamu sadari menjadi bagian dari tidur malam
tidur siang mimpi basah dan nightmare-mu?
yang lalu kamu jadikan pesonamu?
yang ketika banggamu tak mau tahu
dan itulah aku...!
teriakmu keras keras
(sambil pelan pelan
kamu sembunyikan
rasa malu)

atau pernah kamu mengalaminya?
ketika hidup terasa enak dan sia sia?
ketika dibelit rasa gundah dan masih saja penuh tawa?
dan ketidakmungkinan menjadi jawaban untuk hampir semua?
sesanjungan kanan kiri yang kamu lalu muak
dan kamu muntahkan malam harinya?

han....
sepertinya
aku hampir tuntas dijeratnya
hampir pergi elan vitale-ku
begitu juga never give up dan penasaranku
jalan malam jalan siang tak lagi menggugahku
rasa sedih dan dukana tak lagi kenal aku
entah kapan terakhir kunikmati makan malamku
bukan kerna tak ada yang menjamu
tapi kerna rasa dan aroma tak lagi bisa padu

dan sekarang ini?
aku tak tahu
satu yang selalu berputar di kepalaku
andai boleh aku meminta
(dan pasti kamu tahu)
kalau aku ingin sekali
kamu
bacakan
puisi
itu

two roads diverged in a wood, and i,
i took the one less traveled by,
and that has made all the difference

yang biasa kita nikmati
kala senja depan tenda
sambil mengenang
masa-masa
dan rasa-rasa
dan rona muka
yang selalu
membuat kita
tak pernah sesal
dengan
apa saja

(trapnest/3maret08/16.28wib - teringat B, bait ke lima adalah tiga baris terakhir dari puisi robert frost the road not taken)

No comments:

 
 free web counter Counter Powered by  RedCounter