Sunday, August 17, 2008

oracle tujuhbelasan: wei chi (64) ting (50)

serigala muda jalan siang
tengah kota dilewatinya
ramai orang dan perayaaan
lenggang kangkung jalan pongahnya
bak berkata ke siapa saja
tak ada yang tak bisa

sampai waktu datang mendekap
sepi senyap menyergap
kanan kiri ditolehnya
tapal batas tlah di jejaknya
sungai besar di depannya
dalam hati dia bertanya
hendak ke seberangkah?
atau balik menikmati
yang sudah terlewati?

(ekor tebal berkibas penuh bulu mengembang melambai disapa angin dingin gurun selatan bergoyang menyapa hembusan hangat aliran ramah gunung tian san)

lolong jauh mengganggunya
amarah merebak
jati diri menghentak
jadi tak penting jalan seberang
tak sadar kupingpun tegak
balik badan siap menyalak

dan tiba tiba
napasnya sesak
pucat pasi dan malu hati
hendak lari dan bersembunyi
entah dimana semak penutup?
kerna sang ekor telah tercelup
basah kuyup
dan menguncup

sirigala muda melangkah gontai
tampak jauh di sebrang sungai
semoga cepat bulu mengering
semoga tak ada kawan mengiring

wei chi dibawah
ting diatas
kata i ching
dan yarrow stalknya

duka dibawah
luka diatas
entah kenapa
engkau peduli
kepadanya?

(17/8/08 - ajarilah kami bahasa cintamu -)

Friday, April 04, 2008

google v.s. goolag

pernah dengar gulag? nama yang paling ditakuti di jaman rusia masih menjadi negara adidaya uni sovyet; gulag yang adalah singkatan dari glavnoye upravleniye ispravitelno-trudovykh lagerey i kolonii, adalah badan negara yang mengurus mereka mereka yang dianggap menghianati negara dan lalu mengirimkannya ke kamp kamp kerja paksa yang oleh aleksandr solzhenitsyn novelis rusia pemenang nobel dijadikan cerita dengan judul the gulag archipelago....more

Saturday, March 29, 2008

working class hero (john lennon, 1970)

as soon as your born they make you feel small
by giving you no time instead of it all
till the pain is so big you feel nothing at all
a working class hero is something to be
a working class hero is something to be
they hurt you at home and they hit you at school
they hate you if you're clever and they despise a fool
till you're so fucking crazy you can't follow their rules
a working class hero is something to be
a working class hero is something to be
when they've tortured and scared you for twenty odd years,
then they expect you to pick a career
when you can't really function you're so full of fear
a working class hero is something to be
a working class hero is something to be
keep you doped with religion and sex and tv
and you think you're so clever and classless and free
but you're still fucking peasants as far as i can see
a working class hero is something to be
a working class hero is something to be
there's room at the top they are telling you still,
but first you must learn how to smile as you kill
if you want to be like the folks on the hill
a working class hero is something to be
a working class hero is something to be
if you want to be a hero well just follow me
if you want to be a hero well just follow me

*about.this.song
*enjoy.this.song

Friday, March 28, 2008

data.v.s.information.v.s.knowledge.v.s.wisdom

kotak itu satu kali satu setengah meter
tentu saja ada pintu dengan pegangan dipinggirnya
dan bukalah pintu itu
sejuk dingin akan menyentuhmu mesra
dan nyala lampu kecil akan langsung menyapa
dan beragam makanan akan terpampang di depan mata
dan sebuah ruang kecil penuh es batu dan makanan beku
dan tentu saja kotak itu berdiri gagah di dapurmu
dan kadang centang prenang barang kecil diatasnya
dan coba pindahkan kotak itu
dan kamu akan temukan banyak debu dibawahnya
dan coba kamu lihat belakangnya
dan tertulis cfc kah disana?
damn!damn!damn!
kotakmu masih barang lama
tidak seharusnyakah
kamu ganti
yang lebih ramah
dengan
sekitar
kita?

(tiebet28maret-odetoknowledgemanagementand
the.yesteryears.of.utlearningorganization.gang
)

a dash of wisdom

where is the life we have lost in living?
where is the wisdom we have lost in knowledge?
where is the knowledge we have lost in information?
t.s. eliot - the rock (1934)

information is not knowledge
knowledge is not wisdom
wisdom is not truth
truth is not beauty
beauty is not love
love is not music
and music is the best
frank zappa - packard goose in album joe's garage (1979)

(tiebet28maret08-odetoknowledgemanagementandlapetitloebis)

Tuesday, March 25, 2008

fisherman's almanac
















aku tidak tahu
harus kuapakan gambar itu
mungkin kerna
aku tidak mampu
meniru gerak
dan tingkah sombong
tak terkalahkan
yang membuat duka kuyup
kedinginan dan meringkuk
kadang tersedak
menahan jarak
antar isak tangis
helaan napas
dan sedu sedan
yang aku sendiri
tak bisa membayangkan
kalau harus
menanggungnya
sendiri
entahlah
(membusungkan dada
mencerca dunia
ini aku!)
apa bisa?

(tiebet25maret08ingatpadangdanpantaipurusnya
danibumelukisdiantaranelayandanpemancingpujaannya)

fisherman's diary

(tiebet25maret08rememberingfixedthatfail)

gerak dan waktu

pernah dibelai keasyikan?
pada nafsumu untuk mencoba membungkus
gerak dan waktu saat itu
yang bukan milikmu
bukan juga tentang kamu
juga tak bersentuhan denganmu
pernah bercanda dengan laku dan keabadian?
permainan momentum dan gelutan licin
menangkap gerak dan waktu?
jadi gambar jadi ingatan jadi cerita sepanjang jalan?
lalu kamu sadar bahwa semua itu adalah tolehan kebelakang
takkan
pernah
jadi
masa
depan?
pernah menyadari?
bahwa hidup tak selalu mampu menangkap
kilas lepas gerak dan waktu
dan kamu biarkan
laku meloncat
perahu lewat
ombak merapat
dan kamu sibuk dengan kamumu
yang tidak untuk
tidak juga tentang
apalagi bergesek dengan
mereka
tidak sadarkah kamu?
kadang asamu tak bisa jumbuh dengan gerak dan waktu?
bahkan bersirobokpun
tetap tak akan
memberimu
noktah digital
singelensreflek
piksel
hidupmu!

(tiebet-25maret08-parawaitertukangdonatfotokeliling
dankulikibor...bersatulah!)


for freyja and sixteen others



Thursday, March 13, 2008

duh!

Tuesday, March 11, 2008

the zen traveler

* ujunggenteng9maret08teringatclaspingwithonehand

barefoot conversation

* tiebet11maret08teringat :-( dan :-|

Wednesday, March 05, 2008

mehraba! turkiye!



















kehilangan adalah ketidaksempurnaan pada rasa memiliki
yang kemudian kamu kucurkan lewat sebentuk duka
lalu bisa jadi
ada dendam dan lara lapa
atau kerelaan
yang tak terhingga batasnya
yang kemudian
tak ada jalan lain
kamu serahkan pada jagad
dan penguasanya
lalu sedikit harap
semoga tidak sia sia
tidak menjadi bangkai
begitu saja

dan aku jadi teringat
pada bergelas raki yang pernah kita tenggak bersama
dan bercangkir kopi penuh ramalan di istambul lama
sesak jalan di grand bazaar yang selalu kita tembus dengan tawa
suada congar, cigdem gurel dan jem ekmeci... siapa lagi ya?
mandi hamam yang tak pernah kita nikmati
serta
para darwis
yang menggasing
membuatmu
terlena

dan kutulis ini untukmu
para seljuks dan anatolian
aku ikut berduka
mehraba!
turkiye!

(trapnest/5maret08/12.27wib - foto di scan & di b/w tanpa ijin dari the jakarta post 28 februari08/page 12)

Monday, March 03, 2008

han/learned helplessness

pernah dengar tentang itu?
ketidakberdayaan yang pelan dan sopan menggerogoti asamu?
yang tanpa kamu sadari menjadi bagian dari tidur malam
tidur siang mimpi basah dan nightmare-mu?
yang lalu kamu jadikan pesonamu?
yang ketika banggamu tak mau tahu
dan itulah aku...!
teriakmu keras keras
(sambil pelan pelan
kamu sembunyikan
rasa malu)

atau pernah kamu mengalaminya?
ketika hidup terasa enak dan sia sia?
ketika dibelit rasa gundah dan masih saja penuh tawa?
dan ketidakmungkinan menjadi jawaban untuk hampir semua?
sesanjungan kanan kiri yang kamu lalu muak
dan kamu muntahkan malam harinya?

han....
sepertinya
aku hampir tuntas dijeratnya
hampir pergi elan vitale-ku
begitu juga never give up dan penasaranku
jalan malam jalan siang tak lagi menggugahku
rasa sedih dan dukana tak lagi kenal aku
entah kapan terakhir kunikmati makan malamku
bukan kerna tak ada yang menjamu
tapi kerna rasa dan aroma tak lagi bisa padu

dan sekarang ini?
aku tak tahu
satu yang selalu berputar di kepalaku
andai boleh aku meminta
(dan pasti kamu tahu)
kalau aku ingin sekali
kamu
bacakan
puisi
itu

two roads diverged in a wood, and i,
i took the one less traveled by,
and that has made all the difference

yang biasa kita nikmati
kala senja depan tenda
sambil mengenang
masa-masa
dan rasa-rasa
dan rona muka
yang selalu
membuat kita
tak pernah sesal
dengan
apa saja

(trapnest/3maret08/16.28wib - teringat B, bait ke lima adalah tiga baris terakhir dari puisi robert frost the road not taken)

Friday, February 29, 2008

pip/ketika tidur

pip
asal kamu tahu
bahwasanya
rindu ini
bukan karena
ingin bersamamu
tetapi lebih
karena
aku tak mampu
menemukan
cara bagaimana
seharusnya
memperlakukan
gambar
gambar itu
yang secara
naluriah
tak mungkin aku salah
merangkainya

asal kamu tahu
seharusnya
aku
tak ada disini
saat ini
karena seharusnya
aku
ada disampingmu
memandang kamu
dan tidur nyenyakmu
sambil menggumamkan
balada itu
yang
tentang
perjalanan
kita
yang
itu...

(trapnest(again)/29feb08/21.46wib)

Wednesday, February 27, 2008

pip/suanlum's friend

pip
mestinya sang ibu menganyamnya dengan benar
kalau tidak
tak mungkin
ada harapan yang tersulam
di setiap lekuk dan tekukan
di antara pilinan
dan
jalinan
(kasih)







pip
mestinya kamu sempat menatapnya dengan nanar
diantara harapan dan ketakutan
lalu kamu tinggal dan lewatkan
sambil tetap penasaran
dan tiba tiba
kamu tahu itu . . .

(. . . ketika rindu merajalela
ketika nalar mengumbar rasa
ketika akhirnya
kamu bayar
tanpa menawar . . .)


astaga!
bukankah
sekarang ini
itu
yang
kita
lakukan
tanpa
sadar?

capung

lalu kamu telentang di padang itu
ilalang dan bunga matahari di sanasini
senja kuning dan angin sepoi memelukmu
pandangmu atas langit penuh dengan capung berterbangan


dan cengkerama antar mereka
membuatmu menolehkan muka

ahhh...
di sebelahmu
dia
masih ada
bersamamu
selamanya...

(slippery conversation: between pride & prejudice - tiebet27feb08/01.35wib)

Monday, February 25, 2008

ginger the dog

what we say to dogs
"okay ginger! i've had it! you stay out of the garbage! understand ginger? stay out of the garbage, or else!"

what they hear
"blah blah ginger blah blah blah blah blah blah blah ginger blah blah blah blah ginger blah blah blah"

(excerpt from steven pinker: the language of instinct, how the mind creates language)

goodbye panay: exitenter and the untold stories

panay
keributan antara loa janan dan loa kulu
perang mulut antara penajam dan long ikis
panggung ferosemen di babulu laut
sosialisme dan persahabatan di tanah grogot
sampai
daging tikus dan escargot yang kurang bumbu
memancing gabus diantara pup dan ketakutan
kegaduhan ribuan kambing dan sapi kita
tungku dua lobang tiga lobang so what?
dan juga simpul itu...
yang benarkah men-simpul-kan kita?
sapaan dikyut mu saat pagi dan sore hari
yang hanya itu di dunia

lalu apa lagi ya?
ahhh. . .
tentu saja wonosobo wonolelo wonosari
dengan honda ge-el yang kamu sayangi
meretas konflik dan pertengkaran
mencoba menjalin kesepakatan
dan
atau
kita dilempar ke jalan

dan tentu saja
sapaan anton mu ke dia
aku rindu itu (dan aku senyum sekarang)
karena hanya kamu yang mampu
lalu kita rasani dia habis-habisan
diantara makan siang menu plastik warna warni
di kamar bawah tempat pak djoko memendam diri
dengan laboratnya yang entah gudang entah sarang
diselingi ketawa mintar membawa kopi dan bentoel ke menara
lalu om pri senyum lebar ikut menyapa
dan andre dan dodik dan saipul dan swan dan sri dan momon
ahhh... pasti mereka juga kangen kamu sekarang

panay
selamat jalan
ada banyak cerita memang
yang tak mungkin aku ceritakan ke orang
karena batas logika tak pernah mencapainya
(belum, bukan tak pernah! katamu)
dan apa kita juga sampai hati mengatakannya
dan apa mereka juga mengerti kata kata kita
dan apa jugalah gunanya?

panay
masih banyak unfinished busine . .
(duh betapa gemasnya kita dengan dua huruf s itu ya..?)
and then you were there . .
karena kamu sudah tidak ada
bahkan kau lewati jalan surga begitu saja
lalu kamu mau kemana panay?
harapanku
semoga terjawab
tanyamu selama ini:
akan jadi seperti apa
orang orang
seperti kita
nantinya?'

(mengenang panay-meninggal24februari08.06.15wibdijogja)

Friday, February 22, 2008

le sofa rouge diary (#3)

life is calling
and
what if this
is your calling?

and
how far
you can run?
(can
you
run?)

and
what's
coming
next?

and
do
our yes and no
counts?

(le bouton de rose est mort, sixth day 11.08wib)

Thursday, February 21, 2008

le sofa rouge diary (#2)

kalau kamu lelah berjalan
berhentilah
cari pohon terindang
duduklah

bayangkan semua jalan
lalu tolehlah
ke belakang
mengapa kamu bisa lakukan
segala pernah dan sudah
yang sekarang
bagai deraan
yang sebelumnya
telah kamu lewati
begitu saja
tanpa lara
tanpa rasa
begitu saja
kamu
lewati
tanpa
ada
apa
apa

kalau kamu sudah tak tahan
ambil ancang ancang
teriaklah
sekeras jagad ini bisa mendengar
kumandangkan kesedihanmu
lalu biarkan berlalu
rasakan dalam diam
pelan pelan
kesalmu moksa

lalu bersatulah dengan padang duka
milik siapa saja
yang pernah dan mau luka
yang membiarkan hati kecilnya
dijarah
ketidakmampuan
dan menyerahkan
kemauannya
pada siapapun
yang
tak lagi
punya
asa

(tiebet - fifth day12.18)

Tuesday, February 19, 2008

le sofa rouge diary (#1)

aku sampai bertanya kepada bulan
di tepi danau sambil kucelup kedua kakiku
mengapa duduk ku jadi tak jenak
lamunku jadi tak enak
setiap kali
ku masuki
rumah itu

sebab apa gerangan?
apakah kenangan?
atau kehilangan?
atas tatap muka berhadapan
lalu
percakapan centang prenang
lalu rasa kasih campur pongah
yang tak sadar
telah
mempercepat
perjalanan
yang tiba tiba
hampir sampai
ke tujuan?

tujuan?
ujung jalan itukah?
tujuan?
kita?

(la maison de montagne, first day19.30)

Saturday, February 09, 2008

ash saturday

this
story
is
no
longer
exists

(trapnest/9feb08/19.33wib)

Friday, February 08, 2008

ra/802 (#4)

sudah
kucoba
semua

di
me
ber
ter

lah
kah
tah
pun

tak
juga
tertulis
yang
kuinginkan

kenapa
aku
ini?

lelah
ini
sudah
tak
tertahan
kan?

(trapnest/8feb08/22.49wib/remembering today... years ago, the day the music die)

ra/802 (#3)

dan lelaki itu menitikkan tinta rasa
lalu merengkuh matahari senja
yang
tak lama lagi
akan
moksa

dan matahari pun meronta duka
ketika meredup rona
senyum pun penuh luka
lalu
lirih
aku
akan
selalu
menjagamu
bisiknya

dan lelaki itu
menggantang rasa
dilemparnya ke angkasa
dan matahari
pun
moksa

(trapnest/8feb08/22.31wib/remembering today... years ago, the day the music die)

ra/802 (#2)

ra,
aku banyak belajar darinya
tentang kepedihan yang harus dikeluarkan
dan rasa gamang yang tak boleh ditularkan
ataupun masa lalu yang mestinya bukan untuk diceritakan

dan ra,
aku juga tahu lebih banyak tentangnya
bahwa rasa dan raga kadang tidak pernah bisa satu kata
tidak seperti kepercayaan kita
pada laku apa adanya
kerna aku baru tahu akhir akhir ini
rupanya banyak sekali jenis loteng hati
dari yang tak berkunci
sampai yang tak pernah dikunjungi
dan
akupun mulai curiga
tentang loteng hati....
punyakah kita
selama ini?

ra,
aku juga baru sadar
ketika keanggunan bagimu adalah aliran yangtze
dan aku selalu bilang mahakam adalah jeram romantisku
lalu kenapa kita tak pernah
bicara tentang
liarnya progo
dan mekong yang sombong?
apakah
keduanya
memang kita tinggalkan?
supaya
aku bisa bicarakan
dengannya
lalu kamu lenakan aku
sehingga
kata kataku
leluasa
dan
penuh rasa?

ra,
aku juga menyesal
memberitahunya
begitu saja
karena seharusnya
menunggu
tanda
darimu
yang tak kunjung
tiba :-(

(trapnest/8feb08/22.08wib/remembering today... years ago, the day the music die)

ra/802 (#1)

ra, kalau kamu ingin tahu
betapa kangennya aku padamu saat ini
ya itu sama saja dengan beribu malam
yang tak pernah bisa kita habiskan bersama
hanya karena sepenggal kata
sejengkal jarak
dan sebatas ruang
antara kita
yang tak pernah bisa sama

hanya saja
sekarang ditambah dengan rasa sedih berkepanjangan
karena telah kusakiti sejenis rasa
yang selama ini tak tahu apa apa
dan tiba tiba tercampak ke lorong waktu kita dulu
dan seakan menjadi kamu
dan seolah aku tak perlu minta tolongmu
bukan karena tak mau
tapi....
ahhhh kamu sekarang pasti tahu!

(dan sejenis rasa itu seakan menghujatku
siapa aku yang beraninya menentukan jalan hidup
mengajak kebersamaan yang bahkan tak pernah muncul
pada seburuk buruk
mimpi buruk hidupnya?)

dan kesedihan itu makin menghantu
ketika ketakutan kita yang dulu
yang menyelingi rasa berani dan pantang menyerahmu
seakan mengajak dan menantangku
untuk meninggalkan semua ini
dan berlari kerumahmu

ra, sebegitu besarkah rasa kangenku?
atau aku takut menghadapi semua ini tanpamu?
atau telah menjelmakah kamu
pada
sejenis
rasa
itu?

(at mom's/8feb08/21.13wib/remembering today... years ago, the day the music die)

Wednesday, February 06, 2008

kandela

bacalah ini
dan ingat apa yang telah terjadi
dan kalau kamu cari jawaban
tentang salah benar
dan alasan ketersinggungan
berhenti saja
jangan teruskan
karena
puisi ini
ditulis dengan
rasa
kasih
yang kamu juga tahu
sebentar lagi
juga akan habis
karena
tak ada
lagi
sisa
benang
dan malam
yang
bisa
dibakar

dan
onggokannya
akan mengingatkanmu
pada betapa
rasa sepele
menggulungmu
jadi tak kenal
pada sadarmu
huh
begitukah?
akan kamu biarkan
ini
menjadi
permusuhan?

( :-| )

Tuesday, February 05, 2008

(nem:jeg)

jeg
ini tentu bukan tentang keberanian
tentu bukan tentang ketidakmauan
bukan
tentang
kelelahan
menghadapi
yang bertubi tubi
ini

session start (nem:jeg): mon feb 04 14:19:43 2008
[14:19] jeg: limit to 5 jui
[14:20] nem: jui x prob d is constr
[14:21] jeg: 1m max?
[14:21] nem: x way jeg
[14:22] nem: kol wen he rdy
[14:23] jeg: x way wen marr
[14:23] nem: shitxxx ahh y wen marr r/t :-(
[14:24] nem: shit jeg rili wanago x d jeg
[14:25] nem: (##) ?
[14:26] jeg: 3-5 t lotsofpeop nem
[14:27] nem: wt? 3t r/t?
[14:27] jeg: r/t nem
[14:27] nem: (4)?
[14:28] jeg: (540) sad hah?
[14:28] nem: shittxxxxx jeg + reas pls
[14:29] jeg: x more them kno u alrdy r/t?
[14:29] jeg: them r u n u nem
[14:30] nem: 10-4 gtg
[14:30] jeg: gtg wh?
[14:31] nem: there jeg mombasa r/t?
[14:31] nem: fuu jeg pls sq open r/t?
[14:31] nem: exit?
[14:32] jeg: enter
[14:32] you have been disconnected mon feb 04 14:32:46 2008
session close (jeg): mon feb 04 14:33:34 2008

ini tentang ketidakmampuan
membawa beban ini kemana mana
kerna aku telah tertatap
dan nanar
lalu kuputuskan
kuhadapi saja
entah sampai kemana
entah jadi apa
dan
akan ku ikuti
larinya hati
dan siapa tahu
dia
ada
disana
menungguku dan
menyapaku
lirih dan lara:
iya iya aku juga . . .

(trapnest/05feb08/12.20wib/ketika akhirnya tak jadi pergi juga)

Monday, February 04, 2008

i say (to you: kibaki & odinga)

ada ratusan ribuan
para kalenjin
bingung
carut marut sumpah serapah
atas nasib kesukuan
entah apa dosa turunan
yang dibawa pendahulu
atau mungkin
kerna nafsu, pongah
dan kerakusan?

ribuan kalenjin
berlarian
asal
jauh
dari
amuk
dan
kegilaan

ribuan kalenjin jadi lupa
pada kepercayaan dan
pepatah kebanggaan
....jangan
ikuti
orang
orang
yang berlarian....

tak ada suku sekarang
bukan kalenjin bukan luo bukan kisii
bukan kikuyu bukan juga luhya
kalaupun masih ada
mestinya tinggal dua
yang tersisa:
politikus
dan
kita?

atau jangan jangan:
para bajingan
dan
orang ketakutan?

(mendengar berita tentang kenya dan ketika tribalism is worse than apartheid/dinihari 4februari08/04.50wib)

Friday, February 01, 2008

nor/neither

i don't think it's about the anger dear
nor the brave red rage
that run inside your right brain
neither hate and hatred

(since somebody had said these to you)

this universe is not just about the logic
you need an empathy dear

and please forget the argument
sometime they need a story

and who care about how focus they are?
world are made by thousands of symphony!
and
accumulation
is
nothing
without
meaning!

and function is dead
thus seriousness is fainting now
and
open your hand now
and voila..!
can you see?
how playful
you
are?

(rumahprayan 1feb08/13.51 - 4 not so ok crossed-finger sista)

Thursday, January 31, 2008

the six chronicles: kronik piri reis (#1)

ribut bunyi tuts kibor meneruskan kode ascii menjadi tulisan enter di monitor, merespon tulisan exit dari elder. menekan alt-S, pmag menge-send-nya, lalu menghela napas, melepas earphone dari kedua kuping, seraya mematikan mp3-nya.

“case closed”, pikirnya, dan yang terbayang sekarang adalah plain yoghurt, diselingi teh tawar panas sekali, duduk sila di taman samping sayap L gedung brengsek ini, “hmmm, good light lunch, not bad“, pikirnya lagi.

pantatnya baru akan meninggalkan kursi ketika telpon kubikelnya berdering, diangkatnya gagang dan belum keluar halo dari mulutnya, “pmag, aku udah kirim list nya, you’d better read it right now, plis cek ya, wis yo!? ” suara serak peewee mengalir deras dan koneksi langsung putus. “sialan peewee! “ gumamnya, pantatnya terpaksa jenak lagi di kursi, membuka mailbox, meng-open kiriman peewee, dan mulai membaca.

“shit, shit . .!”, pmag bergumam sambil membaca ulang chat list kiriman peewee. kedua tangannya memangku muka lucunya, kedua bibir merahnya saling menekan atas bawah, kadang seakan memonyongkan mulut kadang seperti ketawa sinis.

“kenapa exit enter” pikirnya, “tanpa menunggu enter dari pee, berarti abe benar terburu buru . . ?!” otaknya bergolak, sejalan dengan adrenalinnya terasa mulai menaik juga, termasuk tiba tiba kebelet pipis.

“kalau abe ketahuan, ok, berarti tidak ada lagi info lanjutan, terakhir berarti 1001-onsky, shit . . . “ teriaknya keras, “harus cepet kontak, analisa cepat, kabari elder... sekarang!"

“shit, shit . .!”, teriak pmag, meninggalkan kubikelnya, berlari kecil, menuju ke han yang lagi duduk baca koran di meja kopi, dan berbisik kepadanya: “han…., emex needed aku ot abe 1001 onsky!”, lalu meneruskan langkahnya ke war room.

han menoleh terperanjat, langsung menyusul pmag, sambil menyentuh bahu perempuan yang lagi menyeruput teh disebelahnya: “jina ikut…!”, kata han dengan sedikit nada memerintah.

jina, trainee paling bermasalah tapi juga paling aneh kemampuannya di headquarter, kecil manis berkacamata, anting panjang bentuk dolpin di kuping kiri dan tato gambar mata di dahi, di atas antara kedua mata aslinya; cuma menganga diam memandang han yang kelihatan tegang.

“sekarang dogol..!” lanjut han.

jina langsung ikut beranjak, tetap membawa cangkir tehnya, sambil bergumam pelan dengan muka tanpa ekspresi: ”sekarang dogol! huh!”, lalu berjingkat cepat menyusul han ke war room.

headquarter/war room - pmag duduk di pojok meja lonjong besar di tengah ruangan, layar plasma besar memampangkan chat list abe dengan pee wee, di plasma yang lebih kecil di sebelah kiri chat list pmag/elder juga terpampang.

han dan jina masuk war room hampir besamaan, pandangan han langsung terfokus ke kedua layar, sambil menuju kursi terdekat, duduk dengan mata tetap nyalang ke layar; sedangkan pmag tak henti melihat segala tingkah laku han, seakan menunggu apa reaksi han melihat kedua chat list itu.

jina masih berdiri di pintu masuk, melihat layar lalu menoleh bergantian ke arah han dan pmag, mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi; rentetan tulisan di layar memberi jina sedikit kesimpulan ada emergency sedang terjadi, tapi lainnya…? dia blank.

“kenapa kamu te-o mag?” gumam han, memecah keheningan di kamar itu. “dan kenapa harus dengan aku..?”.

“gak ada orang lagi han, dan siapa yang dipercaya abe untuk saat sekarang ini selain kamu…? dan by the way, kenapa ada jina han..? pmag menjawab tenang sambil juga bertanya balik, tanpa melihat ke han, menunduk sibuk mengoperasikan kohjinsha di depannya.

“karena gak ada orang lain juga mag..”, han menjawab pertanyaan balik dari pmag sambil tersenyum kecil.

pmag mengangkat kepalanya, melihat kearah han, ikut tersenyum kecil, lalu berkata: ”well, you know the risk pal..”, lalu kembali sibuk dengan kohjinsha-nya.

“te-o apa..?” tiba tiba jina menyela, “seribu satu onsky..?... emex..?”, lanjutnya seakan tidak butuh jawaban, lebih ingin menunjukkan dia bingung dan butuh penjelasan.

“duduk jin..”, sela han, “ satu persatu ok?”; dan jina duduk, bertopang dagu, menunggu han meneruskan.

x more tx, artinya gak bisa lagi transmit, ini yang terakhir” ujar han.

wt happ ab? see x evil wy x more?.. peewee tanya kenapa tidak bisa transmit lagi, toh evil sudah gak ada lagi” lanjut han.

“tapi kayaknya abe ketahuan, evil lagi mengejar dia mati matian sekarang…” lanjut han meneruskan, ketika tiba tiba pmag memotong pembicaraan dan menyerocos…

“ok, ok..one hundred one onsky, bukan seribu satu, artinya kesempatan lolos 1 banding seratus, lainnya ten one, one thousand one….. dan one million one” cerocos pmag.

“onsky artinya tidak bisa ber inisiatif apapun, kayak layangan di udara geraknya tergantung goyangan benang, yang ini tergantung gerakan lawan..”

“RC… rescue call, k..ketangkap ok? x trc x fp..no trace no foot-print, self/d..self-destroyed….ok..?, lanjut pmag.

jina menyela dengan suara pelan seakan takut diterkam pmag: ”all r/t..maksudnya all right khan..?”, dan tidak ada yang menjawab, kecuali han megerdipkan sebelah matanya ke jina.

“emex! emergency expose, elder sedang robot mode, cuma meninggalkan pesan xrdy 5.00fx, not ready for 5 fixed hours..ok..?”

“te o, artinya aku take over masalah ini…, sekarang coba artikan sendiri semuanya ok..?”, pmag mengakhiri cerocosannya, sambil melihat kearah pintu, mengernyit, seakan menunggu orang lain yang tak kunjung datang.

jina terhenyak…pikirannya melayang membayangkan abe, si kurus abe, lucu, baik hati, sok filsuf, cara ngomong yang aneh, lalu tiba tiba dia teriak: “aku bisa menghubungi abe, pasti bisa..!”; sambil matanya membelalak senang.

pmag melihat seakan heran ke arah jina, lalu berkata: “ya karena itu kamu bisa duduk disini… dungdung…!”, dan han tersenyum mendengar kata dungdung dari pmag.

“dungdung itu apa han..?, dengan kalem, jina bertanya sambil menoleh kearah han yang masih tetap tersenyum memandang pmag.

tiba tiba terdengar suara langkah orang datang, bain dan ken, tergopoh merespon on line call pmag; han beranjak dari kursi, menuju pintu, menunggu kedua orang itu masuk, sambil berkata pelan ke jina: ”dungdung itu dogol jin….”, lalu menutup pintu, menekan tombol merah dekat jendela, semua korden menutup, semua lampu menyala.

dari luar, war room tertutup rapat, kedap suara sunyi senyap seakan tak ada nyawa, meskipun mestinya ada pembicaraan panas di dalam sana.

waktu menunjukkan 16.30 sore, dan ketika semua orang siap siap pulang, di war room sedang siap siap perang....

……to be continued......

(di 501/28agustus2001/12.29am - edited 30januari08/19.16pm)

Wednesday, January 30, 2008

di dharamsala dalai berdoa

 
mon
pay ne
kun geg
me dup
gyu
chig

semoga terkabul doa
tanpa hambatan
apa apa

itu yang disenandungkan dalai
ketika panchen terakhir tak kunjung tiba
dan tashi lhunpo tetap jadi kuil duka

.... dan kamu datang tiba tiba
memelukku seakan tak akan lagi jumpa
dan ketika kutanya kenapa
jawabmu membuatku ternganga
rinduku hampir tak layak tuai
katamu
terlalu lama kutolak dan aku lalai
bisikmu
aku takut jadi badai
desahmu
aku mau angin yang membelai
pintamu
dan aku memelukmu
tak kuasa berkata apa apa
teringat kaku bibirku di tamil nadu
keberanianku bagai moksa
takutku mengemuka
aku lari dan lari dan lari
dan kamu
tetap
saja
ada
di muka.....

go
pay zhe
don lun
gi dup
gyu
chig

jadikan semua makhluk
bahagia dalam
kesementaraan
maupun keabadiannya

itu juga digumamkan dalai
ketika panchen tak kunjung pulang
setelah diculik oleh 'orang orang'
dan kabarpun merebak sedihpun meledak
dari shigatse sampai karnataka

dan tiba tiba ngeriku membengkak
selalu membayangkanmu
entah
kapan
bakal
ketemu

(mengenang pertama kali pip muncul, di tashi lhunpo monastery, saat memperingati kelahiran gendun choekyi nyima, panchen lama ke 11 pilihan dalai lama ke 14, yang ketika berumur 6 tahun hilang dibawa ke negeri tetangga: the youngest political prisoner in the world!)

gendun choekyi nyima
panchen lama ke 11



Tuesday, January 29, 2008

han/dangling

han
jangan matikan unggun
aku masih akan keluar
menikmati malam
dan dingin menjelang pagi
memanaskan cangkir dingin
menghangatkan kopi bau kayu bakar
lalu
melihat bara dan jilatan api
melihat asa dan jilatan
sepi


han
kalau mau masuk
masuk sajalah
tenda ini bahkan terlalu besar untuk kita
kurang satu orang
yang selalu cerewet
dengan
lepas sepatu depan tenda
letak ransel harus belakang kepala
doa sebelum tidur untuk mereka diluar sana
dan tentu saja
rasa was was kita
ketika ada panggilan tiba tiba
gerak cepat dan perjalanan entah kemana
atur laku dan rencana
dan
rasa was was kita
entah bisa entah tidak
selalu saja
entah kenapa?
kita jalani
begitu saja


han
aku mau tidur di luar saja
meski sempit aku di diantara
juluran ranting dan dahan
pepohonan hutan ini
diantara percikan bunga api
dan tumpukan kayu membara
aku mau selesai saja
aku mau ke inpalbet dan nanmnaduja
temui teman-teman lama
melupakan semua kelegaan
yang selama ini baik baik saja
yang tiba tiba digulung ombak
yang kupikir akan ada akhirnya
yang ternyata tak berhenti menyapa


kurang apa kita han?
apa yang belum kita jalankan?
siapa yang belum kita sapa?
busuk mana yang belum kita hirup baunya?
bagian tubuh mana yang belum luka?
selusur mana yang tak ada jejak kaki kita?
kurang apa
kita?


han
terserah kata arah
dan amarah yang kupelihara
ya kesitu jalanku
bukankah itu sama dengan
tahun tahun yang lalu
dan kamu selalu bilang
'aku tunggu pulangmu?'
huh..
mungkin tidak untuk sekarang ini
hitunglah panjang jalan petualang
bisa saja
langkahku
tak cukup mampu
untuk
merentang
jarak pulang
untuk
menahan
sakit
yang datang

han
kumatikan unggun
besok saja dilanjutkan
sekarang ini
aku
ingin
tidur
kedinginan

(trapnest/29jan08.03.30am)

melihatmu

dan aku melihatmu
berlari ke arahku
entah suka entah luka
tapi rancak gerak
dan rentang tangan
yang kau ragakan
membuat ragu
akan kuapakan
ajakan pelukmu
akankah jadi selamanya
atau awal
dari perkelahian kita?

dan aku melihatmu
bolak balik mencariku
dengan ransel dipunggung
entah harapan atau beban isinya
yang jelas ronamu penuh rasa
hendak merengkuh
kesendirianku?
atau hendak kau lumatkah
hidupku?
atau akan kau ajak
menapak jejak malamku?
dan
kalaupun aku mau
apa aku mampu?

(rumahsentul/16maret2006/21.51wib)

Monday, January 28, 2008

untuk pip (#2)

jam jam seperti ini yang membuatku tidak mampu pip
ketika bergulat dengan kantuk dan kesumpekan hati
jari tetap harus mengetuk jajaran qwertyuiop ini
pikirpun bak berzikir lupa pada ke-selfish-an raga
karena sesuatu harus selesai
dan tak mungkin meninggalkannya begitu saja
dan waktu mengejarmu
dan lalu kamu ingat mereka semua
sebut saja namanya satu persatu
(kamu tahu karena rumah mereka pernah jadi rumahmu juga)
lalu bayangkan laku tanpa pamrih yang ada
(kamu tahu karena kamu pernah ikut mereka bekerja)
lalu bayangkan...
apa aku bisa?

jam jam seperti ini yang membuatku tidak mampu pip
yang pernah kamu ucapkan pagi itu
mungkin bukan tak mampu pip
tapi
tak bisa

:,(

: |

...

(trapnest/28jan08/dinihari.03.26wib)

Sunday, January 27, 2008

untuk pip (#1)

ogin dan oran sampaikan salam
pada satu sahabat rantau
pada kepercayaan atas hidup
yang tak redup didera malam

pada erangan genderang jilin
pada tabuhan gendang safin
pada tatapan mata pejuang
pada gamang kaki antelop
pada rintihan hiena jantan

jangan kautoreh kulit dukamu
jangan kaubiarkan darah merebak
kerna akan
menyusup
dan merekatkan
semua
kenangan
mu/ku

yang bisa saja
tentang puisi dan lagu rindu
atau menghitung sisa recehan
atau lecehan para pendatang
dan ilusi…
jalan panjang
yang jadi
kenyataan.

(editedversion/trapnest/27jan2008)

tentang B

kalau kamu tanya tentang B
itu berarti harus bercerita tentang
seluruh jalan tikus yang pernah kami lalui
ranting patah, daun kering
dan pokok pohon yang telah kami singkirkan
jerat tupai
jebakan kijang
dan jaring monyet
yang berhasil kami punahkan

tapi belum tentu aku bisa cerita tentang
kasih sayang dan saling pengertian
rasa kangen, penantian dan ketidak pastian
dan juga
kepercayaan pada kebenaran
keberanian untuk melawan
dan rasa takut
ketika tak ada lagi
the invisible
hand

dan yakinlah
juga bukan tentang
rasa kasih itu
yang tak pernah bisa
kami ceritakan
bahkan
ke
kami
sendiri

(edited from pip's original/momento/26jan2008/20.30wib)

Friday, January 25, 2008

storyboard (#1)

-ketika kamu di depan rodin-

apakah ketika kamu turun di varenne
melenggang ke les invalides
berbelok ke hotel biron
terpana didepan le penseur
terasa oleh kamu
seakan meretas masa lalu
bahwa rive gauche dulu tak ada?
bahwa sama dengan kita
bantaran sungai cinta
hampir tak ada lagi
penghuninya?

-gare du nord ku-

cobalah turun di pigalle
sapakan aku gare du nord
tatapkan mataku pada sang facade
ke arah sembilan penjaga jiwa
lalu langkahkan aku ke gare de l’est
dan di depan hotel itu
aku ada memandangmu
paling tidak
akan kau rasa bau dukaku

-ketika kamu di d'orsay-

tahukah kamu
begitu senangnya aku
kerna tak terhitung
kusapa jarak
antara rue amelot ke rue de lille
dari cedex ke cedex
menghitung hari membuang cemas
tempat ku duduk melamun nasib
begitu senangnya aku
pernah kau rambah tempat mainku
begitu sedihnya aku
tak ada aku di dekatmu

-ketika di montmartre-

bukankah itu bukit para martir?
ketika sang uskup dikorbankan?
tempat loyola dan jesuit nya?
bukankah itu du tertre dan la bohème?
tempat jiwa bebas luluh lantak?
mencari arti tentang kebenaran
dan cinta?

jangan katakan bukan..
kerna paling tidak
bukankah itu tempat aku dan ibuku
menyandarkan rasa cinta
pada picasso pada dali
pada renoir pada moliere
pada van gogh dan matisse

kerna paling tidak
bukankah itu tempat aku
dan kamu tanpa sadar
menjalin cinta
lewat 'gambar' dan tulisan
dan suara?

kerna itu...
bukankah itu
tempat aku, ibuku
dan kamu...?


-menjelang paris (di kamar depan)-

pada malam musim panas
terasakah kamu
angin dingin jelang semi
dan dibalik jendela
daun gugur dan merah langit
menggigit dukamu
perih dan menusuk
tak terkatakan oleh rasa

lalu kamu sadar
betapa anehnya kita
bicara cinta berkepanjangan
ketika
alih alih
l'amour, l'argent,
et de la renommée,
donnez-moi
la vérité
give me the truth!

lalu aku sadar
ketika rue amelot bukan lagi rumahku
apakah jembatan merah
akan juga mengharu biruku
lewat duka, luka dan
tanyamu?

lalu kita sadar
bukankah
ada terpaan
angin dingin
dan daun gugur
dan merah langit
jelang semi?

(sb.paris.sept.2005)

Thursday, January 24, 2008

pip/han

1. pip/kakadu

pip
di kakadu
ada babi, kerbau dan bangau
liar hidup sejahtera
diantara lumpur dan lapangan rumput basah
buaya juga ada

pip
di kakadu
kutemukan majelis takzim rakyat yarraba
bersatu menoreh sejarah mereka
entah sampai kapan
mereka ada

pip
di kakadu
kukabari semua kawan
sejak dari dulu
aku tak pernah
bisa beda
seperti juga
desah angin
bau tanah kena hujan
dan
bunyi langkah
kepayahan

pip
di kakadu
kusadari
itu semua


2. han/jalan malam

han
berjalan malam tidaklah selalu menyenangkan seperti jalan lainnya
kadang tak ada yang diajak tegur sapa
ataupun sekedar melihat orang lain memapas jalan kita
lelah rasanya
lalu mengapa tetap begitu, jalan malam selalu?
kalau aku kerna tak suka
atau tak pernah ada yang memaksa ?

han
kalau kau tanya alasan lain?
aku pikir kerna mengikuti yang ingin di rasa
ketika jalinan rasa kantuk dan kesendirian
jadi pengalaman menyenangkan
ketika orang lain mengatakan siksaan

han
meski kamu tak tanya lagi
sebenarnya bisa juga kesengajaan
karena aku tak mau terang
karena aku terlindung dalam kegelapan
meskipun karenanya
ceritapun jadi lain
jadi kesedihan
bukan kesenangan
kerna
siapa yang akan memelukmu
ketika
siang?

(kamarprayan24jan08.dinihari - teringat sinlak dan ramalannya)

Wednesday, January 23, 2008

quando

kenapa lagu ini selalu mengikutiku
dari prabumulih sampai river gauche
membuatku tak habisnya penasaran
dan
kenapa kamu juga memutar lagu itu
tak sekali dua
tak iseng dan tak sekedar suka suka
tak juga peduli
kalau itu menyesakkan rasa

kenapa juga lagu itu mengikutiku
dari inpalbet sampai namnaduja
apakah karena kamu menyukainya
lalu tanpa sadar kauselipkan pada storyboard maya
yang selama ini tak pernah selesai gambar bahkan sketsanya

kenapa lagu ini tak bosan mengikutiku
dari petit opak sampai ilaga
menganggu ketenanganku
jadi terusik tidur sang luka
lalu dikoyaknya tabir pelindungku
lalu
aku
jadi
telanjang
dan
sia
sia

(momento22januari08-19.30wib)

Monday, January 21, 2008

ada yang aneh hari ini

kamu kenal kangen tidak?
teman seperjalananku
yang kadang riang
kadang moody
yang selalu
menggenggam
setiap
tangan
kesepian

sekarang ini
dia duduk didepanku
baca puisi
kerdipkan mata
dan
tertawa
kepadaku

padahal
kemarin
di luar pagar
dia masih
melempar rumahku
dengan batu
bercarut marut
sumpah serapah
entah apa maksudnya

besok
entah apa lagi
mungkin
balik ke yang lama
yang biasanya
antara aku dan dia
yang sudah bertahun
kami jalani
yang baik baik saja
selama ini

yang tanpa rasa
tanpa warna
hambar dan tawar
sekedar tahu
kalau aku
dan dia
pernah
ada

semoga

(rumahprayan21januari2008.20.18wib)

Saturday, January 19, 2008

songs of synchronicity

1. antara murakami dan the beatles

memang ada benarnya
tetapi
asal kamu tahu
m tak bermaksud menyedihkanmu
b tak juga mengorek kenangan
melankolikmu
mereka tak lebih dari narasi
tentang na tentang to dan tentang ki

dan
tentang kamu
dan kawanmu
dan lawanmu
dan
tarian zen
di antara ketiganya
dan
isn't it good
norwegian wood?


2. ketika al jarreau menyapamu....

terasakah
bahwa antara
aku dan kamu
bukanlah
kamar gelap
dan matikan lampu

bagiku
terasa
bak ruang dan waktu
yang makin lama
makin abu abu
lalu berselisih jalan di tempat tertentu
selisipan
katamu

lalu
entah kenapa
tak ada satupun dari kita
yang mampu menahannya
ketika you gaze at me
dan i see moments of history
dan your eyes meet mine
dan they dance to the melody
dan we live again
as if dreaming


3. crossroads-nya don mclean..

membawaku pada kenangan bercerita
tentang namnaduja dan inpalbet
kepadamu
ditingkahi
selipan dan senggak-an
tentang gagal
dan
salah jalan
dan senandung lagu don mclean

you know i’ve heard about people like me
but i never made the connection
they walk one road to set them free
and find they’ve gone the wrong direction

membawaku pada kenangan
saat lelah
melelehkan
harapanmu
lalu pasrah dan
persetan
dan aku diam diam
menggumamkan bait don mclean

but there’s no need for turning back
`cause all roads lead to where i stand
and i believe i’ll walk them all
no matter what i may have planned

dan juga ketika kegeramanmu datang
lalu kamu ajak aku
ayo kita lawan dan juga nyanyikan
lagu don mclean

we’ve walked both sides of every street
through all kinds of windy weather
but that was never our defeat
as long as we could walk together

semoga
lukamu sembuh
dukamu luruh
dan
tertegun
saat
kenyataan
menyapa
mu
pelan

(rumahprayan - 19 januari 2008, 21.26 wib, teringat saw dan ketakutannya)

malam terakhir aku marah pada bulan

1. ini malam terakhir

ini malam terakhirku disini, setelah hari panjang beratus siang beribu malam saat menguras pikiran dan emosi, hanya sampai disini, kemudian mulai lagi dengan kalibrasi...? menapak lagi satu persatu menerawang jauh mencoba membayangkan puncak...? atau jungle eye ku tak lebih dari melihat semak batu di depan tanjakan dan bibir tebing biar tak jatuh tak lelah tak tersampir di pokok pohon...kelelahan?

ini malam terakhirku di sini tidak bisa lagi di teruskan...tak ada lagi nadir yang lebih tinggi dari posisi sekarang, tak ada lagi pagar batas yang bisa ku pakai..., aku tidak mau tanggulku jebol bah menggulungku remuk luluh lantak aku di hilir sungai sebagian tubuhkupun tertutup pasir..!

sedih dan mencelos, dukana...dukana...dukana... jauh sekali jalan yang sudah ditempuh, banyak yang sudah dilewati...tak cukup ransel menggendong semua kenangan..dan aku berpikir, malam ini...bahkan ransel pun tak akan kubawa. akan kutinggal begitu saja, kuonggokkan di pojok dinding belakang pintu, tak berharap orang akan melihat dan mengambilnya; dan kalaupun iya...memangnya bisa diapakan....?

semuanya tak lebih dari kenangan demi kenangan dan ketika aku saja yang punya tak mau membawanya...apakah orang lain akan mampu memintalnya jadi cerita...?

dukana dukana dukana...! aku juga berang dan meradang dan menyempit saluran adrenalinku saking takutnya aku kalap kerna tak mau jadi terhina.

entahlah, akan kutetapkan hatiku, keberanian pada menyongsong (lagi) dunia baru.., alamak...!lagi lagi dan lagi...? kebiasaan baru, tulisan baru, mainan baru...orang baru, jaringan baru...basa basi baru..aduhhh malas rasanya.. enaknya meneruskan semua ini apa adanya.. tapi kok sepertinya tak ada lagi crossroad di ranah ini, semuanya crossed, bak benang kusut salah gulung dan tak terurai...! tapi bisa jadi ini hal yang justru aku butuhkan dan paling guna untuk hidupku sekarang.

sekali lagi..., ini malam terakhirku disini, sesudahnya...? tak ada yang tahu, yang jelas aku sudah menentukan sikapku..., aku akan menjalaninya, dan bisa atau tidak bukan lagi pertanyaan, kerna aku akan menjalani...bisa atau tidak bisa tidak relevan: karena kalaupun tidak bisa toh aku tetap akan menjalaninya dan itu tidak berarti tidak bisa khan....? gampangnya aku tidak punya tolok ukur keberhasilan...yang bisa seperti apa, yang tidak bisa seperti apa...., sehingga mampu tidak mampu juga tidak kena...!

aku menjalani...tak ada siap tak ada tidak berani...ini menjalani; laku hidupku hanya tinggal ini, satu satunya yang bisa dijalani...!capek...aku mau tidur saja..lupakan dulu reality...tubuhku butuh istirahat...otakku perlu santai dan main sendiri semaunya, emosiku rindu dendam dengan kesepian....!


2. dan aku marah pada bulan di kepalaku

yang tak peduli dengan rasa yang hambar ketakutan tentang masa masa lalu berkelindan dikepalaku tak habisnya mendesakku untuk memadu keinginan dengan duka luka lama dan lalu aku marah pada bulan di kepalaku

bah humbug, siapa kamu yang mencerca rasa kasihku pada duka pada lukaparah kehidupan nasib cinta lagi lagi itu kan yang mecambuk malam malam tak bisa tidurmu...?

aku mau aku mau merengkuh rasamu asalmu asal jangan dengan harapan yang bukan bukan kerna kamu pasti tahu kemustahilan tak pernah terjadi padaku bahkan ketidakmungkinanpun bisa kuajak bicara kucengkeramai dengan lara lapa yang yang gundah ...aduh sayangku peluk aku peluk lukaku basah darah ku mencair didadamu kau jilat dan kau ludahkan atas asinnya dan kujilat lagi atas asmara yang kau sertakan pada jijikmu aku tak malu

lusuhkah rasa ini hingga tak lagi peduli lara? tak mau merasa perih biar dikucuri irisan jeruk mengucuri setiap mili muka luka...aduh sayang cinta dukaku dan kau akan tahu betapa sementaranya rasa itu dan sesal akan menidurimu ber-malam malam bagai dongeng kudis kurap yang menjelma jadi lukisan perjalanan kesakitan luka cintaku

siapa sebenar aku apa iya aku mau dan bau haru tak habisnya melangkahi tubuh tidurku lalu kukatakan...marah...memendam dan tak bisa keluar...jelajahi aku sayang jangan lewatkan bahkan satu prapatan...jangan lewatkan bahkan belokan kecil yang bawa kamu ke selokan dan betapa gundahnya ketika tahu tak ada satupun yang kau tak tahu hambarnya rasa ingin ketika semua sadah dan terpikir untuk mengulangnya bahkan sekali lagi saja...!

lalu aku teringat pada ibuku, dan baru saja menyapaku dan hampir takluk aku dengan rasa benciku ketidakenakan apakah iya dia memang cinta padaku entah juga gunanya membicarakan ini..entah ada gunanyakah...?

sitisit...! rasa tak bisa dipaksa percayalah..dan kalau kau pikir kamu sedang play the game dengannya..lupakan saja...aku tak kan menyerah dan setahuku aku tak pernah kalah karena kemenangan juga bukan hal yang pernah aku rayakan karna itu....kalah...? apa itu kalah....?

percayalah..aku tak pernah memakainya dalam setiap atribut yang melekat pada diriku, aku tak pernah menyematkan kalah menang jadi emblem kulit luarku. percayalah..bahkan ketika kamu suka padaku..alas...aku bahkan tak tahu bahkan tak mau memikirkan itu..kenapa aku harus terduduk sedih sekarang ini ketika bahkan kamu tak pernah menyentuh rinduku secuilpun padahal bak daging busuk menggumpal kugendol kemana-mana bersama malu-ku.

(rumahprayan, senin dinihari 22 mei 2006, 00.15 wib, ketika telah habis tali dadaku dan tetap saja keluar gambar itu)
 
 free web counter Counter Powered by  RedCounter