Monday, February 25, 2008

goodbye panay: exitenter and the untold stories

panay
keributan antara loa janan dan loa kulu
perang mulut antara penajam dan long ikis
panggung ferosemen di babulu laut
sosialisme dan persahabatan di tanah grogot
sampai
daging tikus dan escargot yang kurang bumbu
memancing gabus diantara pup dan ketakutan
kegaduhan ribuan kambing dan sapi kita
tungku dua lobang tiga lobang so what?
dan juga simpul itu...
yang benarkah men-simpul-kan kita?
sapaan dikyut mu saat pagi dan sore hari
yang hanya itu di dunia

lalu apa lagi ya?
ahhh. . .
tentu saja wonosobo wonolelo wonosari
dengan honda ge-el yang kamu sayangi
meretas konflik dan pertengkaran
mencoba menjalin kesepakatan
dan
atau
kita dilempar ke jalan

dan tentu saja
sapaan anton mu ke dia
aku rindu itu (dan aku senyum sekarang)
karena hanya kamu yang mampu
lalu kita rasani dia habis-habisan
diantara makan siang menu plastik warna warni
di kamar bawah tempat pak djoko memendam diri
dengan laboratnya yang entah gudang entah sarang
diselingi ketawa mintar membawa kopi dan bentoel ke menara
lalu om pri senyum lebar ikut menyapa
dan andre dan dodik dan saipul dan swan dan sri dan momon
ahhh... pasti mereka juga kangen kamu sekarang

panay
selamat jalan
ada banyak cerita memang
yang tak mungkin aku ceritakan ke orang
karena batas logika tak pernah mencapainya
(belum, bukan tak pernah! katamu)
dan apa kita juga sampai hati mengatakannya
dan apa mereka juga mengerti kata kata kita
dan apa jugalah gunanya?

panay
masih banyak unfinished busine . .
(duh betapa gemasnya kita dengan dua huruf s itu ya..?)
and then you were there . .
karena kamu sudah tidak ada
bahkan kau lewati jalan surga begitu saja
lalu kamu mau kemana panay?
harapanku
semoga terjawab
tanyamu selama ini:
akan jadi seperti apa
orang orang
seperti kita
nantinya?'

(mengenang panay-meninggal24februari08.06.15wibdijogja)

No comments:

 
 free web counter Counter Powered by  RedCounter